BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyaknya kesulitan yang terjadi dalam melacak
sejarah manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan
tahun yang lalu. Sistem manajemen digunakan untuk melacak pendapatan biaya.
Maka seorang pimpinan harus mengetahui dan menguasai pekerjaan ini agar lebih
mudah dalam mengerakan orang – orang.
Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis
bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: Merancang,
Mengorganisasi, Memerintah, Mengoordinasi, dan Mengendalikan.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an
ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi
dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal
dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk
menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan
operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker sering disebut sebagai Bapak Ilmu
Manajemen menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan:
"Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation).
B. PERMASALAHAN
1.
Apakah prinsip
manajemen dalam badan usaha..?
2.
Apakah Fungsi
manajemen dalam badan usaha..?
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk memahami tentang ilmu
manajemen dan mengetahui tentang prinsip dan fungsi manajemen dalam badan
usaha.
Penulisan ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas
mata pelajaran ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
MASALAH
A. Prinsip manajemen Dalam Usaha
Prinsip manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu
pernyataan fundamental atau kebenaran yang merupakan sebuah pedoman untuk
berfikir atau bertindak. Dalam hubunganya dengan manajemen, prinsip – prinsip
bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi
khusus dan situsai yang berubah. Prinsip – Prinsip umum manajemen (General
Principle of managemen) terdiri dari :
- Pembagian Kerja
(Devision Of Work) Pembagian kerja harus di sesuaikan dengan kemampuan
dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif.
- Wewenang dan
Tanggung Jawab (Authority and Responsibility) Dilengkapi dengan wewenang melekat atau diikuti
pertanggung jawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Oleh karena
itu makin kecil wewenang maka makin kecil pula pertanggung jawaban dan demikian
pula sebaliknya. Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer
puncak. Apabila manager puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka
wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
- Disiplin
(Discipline) Merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya. Disiplin ini berhubungan erea dengan wewenang.
Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang.
- Kesatuan
Perintah (Unity of Command) Dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan harus
memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat
dijalankan dengan baik.
- Kesatuan
Pengarahan (Unity of Direction) Dalam melaksanakan tugas – tugas dan tanggung
jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasaranya.
- Mengutamakan
Kepentingan. Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan
sendiri kepada kepentingan organisasi. Apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung
kepada berhasil atau tidaknya kepentingan organisasi.
- Penggajian
Pegawai. Gaji atau upah bagi karyawan merupakan konfensa yang
menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja.
- Pemusatan
(Sentralization). Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan
tanggung jawab dalam suatu kegiatan.
- Haerkiki
(Tingkatan) Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan
bawahan.
- Ketertiban. Menaati dan menghormati peraturan – peraturan yang
mengatur organisasi.
- Keadilan dan Kejujuran. Merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
- Setabilitas. Kondisi karyawan harus dijaga sebaik – baiknya agar
segala pekerjaan berjalan dengan lancar.
- Prakarsa (Inisiatif) Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang
menggunakan daya pikir sehingga menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu
yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik – baiknya.
- Semangat Kesatuan. Mengingatkan semangat tim akan membina keselarasan
dan kesatuan organisasi.
B. Fungsi Manajmen
Dalam Badan Usaha
Fungsi manajemen adalah elemen – elemen dasar yang
akan ada dan melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan manager
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Henry Fayol menyebutkan fungsi manajemen menjadi
lima, yaitu : Merancang, Mengorganisasi, Memerintah, Mengkoordinasi, dan
Mengendalikan. Namun, pada saat ini ke
lima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, Yaitu : Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengendalian.
- Perencanaan
adalah memikirkan apa yang dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan kemudian
melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi
tugas perusahaan. Perencanaan merupakan tugas terpenting dari manajemen. Karena
tanpa perencanaan, fungsi – fungsi lainya tidak akan berjalan.
- Pengorganisasian
(Organizing) adalah pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan – kegiatan kecil. Pengorganisasian mempermudah
manager dalam melakukan pengawasn dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas – tugas yang telah dibagi.
- Pengarahan
(Direction) adalah pengarahan kepada pimpinan sehingga ia memberikan bimbingan,
saran dan perintah kepada bawahan sesuai tugasnya masing – masing. Yang
bertujuan untuk tidak lain agar tugas yang dijalankanya dapat sesuai tujuan
yang telah ditetapkan.
- Penempatan
(Staffing) Adalah pimpinan melakukan perekrutan, penyusunan dan penempatan
pegawai pada suatu organisasi atau perusahaan.
- Pengawasan
(Controling) Adalah berfungsi untuk merumuskan perlunya pengawasan dengan
meneliti dan mengoreksi segala sesuatu yang telah tercapai atau berjalan sesuai
dengan rencana yang telah di tetapkan.
BAB III
Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan
seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi.
Umumnya organisasi berkinerja tinggi memiliki kamus
kompetensi dan menerapkan hal tersebut kepada hal penting seperti :
1.
Managmen kinerja
2.
Rekruitmen dan
seleksi
3.
Pendidikan dan
pengembangan
4.
Promosi
Seperti yang diuraikan pada awal makalah ini,
kompetensi tersebut setidaknya mancakup tiga hal yaitu :
1.
Kompetensi inti
organisasi
2.
Kompetensi
perilaku
3.
Kompetensi
teknikal yang spesifik terhadap pekerjaan
Jadi, Kompetensi ini sudah dibakukan didalam
organisasi. Maka kegiatan managmen SDM akan menjadi lebih transparan dan
pemimpin organisasi dapat mudah mengetahui kompetensi apa saja yang perlu
diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi berkinerja tinggi. Sebenarnya pada
kondisi tertentu seseorang harus memiliki jiwa Kepemimpinan, tetapi pada
situasi yang lain dia juga harus memahami bahwa dia juga merupakan bagian dar I
sebuah sistem organisasi yang lebih besar dan harus lebih diikuti.
B. Saran
Menerapkan konsep menejmen SDM berbasis kompetensi. Umumnya
organisasi berkinerja tinggi memiliki kompetensi tersebut ke hal penting
seperti : Manajmen kinerja, Rekruitmen dan sleksi, Pendidikan dan Pengembangan,
dan promosi.
Perlunya perencangan yang seksama, Pertimbangan
dan Pengambilan keputusan yang sehat, Implementasi dan Pemantauan keputusan,
Peloporan, hati – hati dan kereatif serta kepedulian terhadap karyawan dan
hasilnya yang didasarkan pada ketrampilan manajmen. Keterampilan ini mencakup
perancangan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembuatan keputusan,
pengangaran, inofan, komunikasi, refrearent pengendalian, pengenalan dan
pemberian motifasi dan hubungan personal.