Selamat datang di Blog Dharma Satria

Instalasi Dan Konfigurasi DNS (Domain Name System)


Domain Name System DNS
Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.
Dalam melakukan konfigurasi DNS pada linuk ini, kita bias menggunakan sebuah aplikasi yaitu bind9.

Berikut Cara instalasi Bind9 & Konfigurasi DNS Servernya.
  1. cara install aplikasi DNS. Untuk menginstal bind9, pastikan perangkat kita terhubung dengan internet. Posisikan diri kita sebagai root dengan cara ketik perintah sudo –i   dan masukan password. Selanjutnya ketikan perintah (apt-get install bind9). Setelah Proses instalasi selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi.
  2. konfigurasi DNS. Disini, Kami menggunakan IP Address 192.168.1.1 dengan nama domain kelompok3.com. Ketikan perintah  # cd /etc/bind/  perintah ini berfungsi untuk kita masuk ke directori /etc/bind. Setelah kita masuk ke directory /etc/bind, kita lakukan konfigurasi pada # nano named.conf.local. tamabahkan skrip berikut ;

      zone "ubuntu.lan" {
type master;
file "/etc/bind/db.ubuntu";
};
      zone "1.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
notify no;
file "/etc/bind/db.1";
};

Penulisan IP pada baris zone "1.168.192.in-addr.arpa" ( ditulis terbalik.)


Tampilan Nano setelah diisi script diatas.
Setelah selesai di isi, Simpan dengan cara CTRL+X lalu tekan Y dan Enter
Langkah selanjutnya adalah mengcopy file db.local menjadi db.kelompok3 caranya dengan mengetikan perintah berikut
# cp db.local db.kelompok3
Dan
Copy File db.127 menjadi db.1
# cp db.127 db.1
Edit db.kelompok3 dengan perintah #nano db.kelompok3, scriptnya ;
;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL    604800
@   IN  SOA ns.kelompok3.com. root.kelompok3.com. (
                  2     ; Serial
             604800     ; Refresh
              86400     ; Retry
            2419200     ; Expire
             604800 )   ; Negative Cache TTL
;
@   IN  NS  kelompok3.com
@   IN  A   192.168.1.1
ns  IN  A   192.168.1.1
www IN  CNAME   kelompok3.com.


Edit juga db.1, dengan cara nano db.1,  scriptnya ;
;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL    604800
@   IN  SOA ns.kelompok3.com. root.kelompok3.com. (
                  2     ; Serial
             604800     ; Refresh
              86400     ; Retry
            2419200     ; Expire
             604800 )   ; Negative Cache TTL
;
@   IN  NS  kelompok3.com.
1   IN  PTR kelompok3.com.
ns  IN  PTR 192.168.1.1
www IN  PTR 192.168.1.1



Tambahkan DNS-nameserver pada konfigurasi interface dengan perintah
# nano /etc/network/interfaces
   dns-nameservers 192.168.1.1
   dns-search kelompok3.com
Lakukan Restart bind 9 dengan perintah
            /etc/init.d/bind9 restart
Pastikan semua Ok


Gambar Restart Bind9
Untuk melakukan pengujian,kita bias mengetikan perintah ;
# nslookup kelompok3.com
dan
# dig kelompok3.com


Gampar tampilan Pengujian

Makalah Menejemen Dalam Badan Usaha


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyaknya kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Sistem manajemen digunakan untuk melacak pendapatan biaya. Maka seorang pimpinan harus mengetahui dan menguasai pekerjaan ini agar lebih mudah dalam mengerakan orang – orang.
Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: Merancang, Mengorganisasi, Memerintah, Mengoordinasi, dan Mengendalikan.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation).
B. PERMASALAHAN
1.      Apakah prinsip manajemen dalam badan usaha..?
2.      Apakah Fungsi manajemen dalam badan usaha..?
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk memahami tentang ilmu manajemen dan mengetahui tentang prinsip dan fungsi manajemen dalam badan usaha.
Penulisan ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran ekonomi.

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. Prinsip manajemen Dalam Usaha
Prinsip manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau kebenaran yang merupakan sebuah pedoman untuk berfikir atau bertindak. Dalam hubunganya dengan manajemen, prinsip – prinsip bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi khusus dan situsai yang berubah. Prinsip – Prinsip umum manajemen (General Principle of managemen) terdiri dari :

  1. Pembagian Kerja (Devision Of Work) Pembagian kerja harus di sesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif.
  2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility) Dilengkapi dengan wewenang melekat atau diikuti pertanggung jawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Oleh karena itu makin kecil wewenang maka makin kecil pula pertanggung jawaban dan demikian pula sebaliknya. Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Apabila manager puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
  3. Disiplin (Discipline) Merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Disiplin ini berhubungan erea dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang.
  4. Kesatuan Perintah (Unity of Command) Dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
  5. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction) Dalam melaksanakan tugas – tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasaranya.
  6. Mengutamakan Kepentingan. Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Apabila memiliki kesadaran bahwa  kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil atau tidaknya kepentingan organisasi.
  7. Penggajian Pegawai. Gaji atau upah bagi karyawan merupakan konfensa yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja.
  8. Pemusatan (Sentralization). Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan.
  9. Haerkiki (Tingkatan) Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan.
  10. Ketertiban. Menaati dan menghormati peraturan – peraturan yang mengatur organisasi.
  11. Keadilan dan Kejujuran. Merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
  12. Setabilitas. Kondisi karyawan harus dijaga sebaik – baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar.
  13.  Prakarsa (Inisiatif) Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir sehingga menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik – baiknya.
  14. Semangat Kesatuan. Mengingatkan semangat tim akan membina keselarasan dan kesatuan organisasi.

B. Fungsi Manajmen Dalam Badan Usaha
Fungsi manajemen adalah elemen – elemen dasar yang akan ada dan melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan manager dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Henry Fayol menyebutkan fungsi manajemen menjadi lima, yaitu : Merancang, Mengorganisasi, Memerintah, Mengkoordinasi, dan Mengendalikan.  Namun, pada saat ini ke lima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, Yaitu : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengendalian.

  1. Perencanaan adalah memikirkan apa yang dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tugas perusahaan. Perencanaan merupakan tugas terpenting dari manajemen. Karena tanpa perencanaan, fungsi – fungsi lainya tidak akan berjalan.
  2. Pengorganisasian (Organizing) adalah pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan – kegiatan kecil. Pengorganisasian mempermudah manager dalam melakukan pengawasn dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas – tugas yang telah dibagi.
  3. Pengarahan (Direction) adalah pengarahan kepada pimpinan sehingga ia memberikan bimbingan, saran dan perintah kepada bawahan sesuai tugasnya masing – masing. Yang bertujuan untuk tidak lain agar tugas yang dijalankanya dapat sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
  4.  Penempatan (Staffing) Adalah pimpinan melakukan perekrutan, penyusunan dan penempatan pegawai pada suatu organisasi atau perusahaan.
  5. Pengawasan (Controling) Adalah berfungsi untuk merumuskan perlunya pengawasan dengan meneliti dan mengoreksi segala sesuatu yang telah tercapai atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi.
Umumnya organisasi berkinerja tinggi memiliki kamus kompetensi dan menerapkan hal tersebut kepada hal penting seperti :
1.      Managmen kinerja
2.      Rekruitmen dan seleksi
3.      Pendidikan dan pengembangan
4.      Promosi
Seperti yang diuraikan pada awal makalah ini, kompetensi tersebut setidaknya mancakup tiga hal yaitu :
1.      Kompetensi inti organisasi
2.      Kompetensi perilaku
3.      Kompetensi teknikal yang spesifik terhadap pekerjaan
Jadi, Kompetensi ini sudah dibakukan didalam organisasi. Maka kegiatan managmen SDM akan menjadi lebih transparan dan pemimpin organisasi dapat mudah mengetahui kompetensi apa saja yang perlu diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi berkinerja tinggi. Sebenarnya pada kondisi tertentu seseorang harus memiliki jiwa Kepemimpinan, tetapi pada situasi yang lain dia juga harus memahami bahwa dia juga merupakan bagian dar I sebuah sistem organisasi yang lebih besar dan harus lebih diikuti.

B. Saran
Menerapkan konsep menejmen SDM berbasis kompetensi. Umumnya organisasi berkinerja tinggi memiliki kompetensi tersebut ke hal penting seperti : Manajmen kinerja, Rekruitmen dan sleksi, Pendidikan dan Pengembangan, dan promosi.
Perlunya perencangan yang seksama, Pertimbangan dan Pengambilan keputusan yang sehat, Implementasi dan Pemantauan keputusan, Peloporan, hati – hati dan kereatif serta kepedulian terhadap karyawan dan hasilnya yang didasarkan pada ketrampilan manajmen. Keterampilan ini mencakup perancangan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembuatan keputusan, pengangaran, inofan, komunikasi, refrearent pengendalian, pengenalan dan pemberian motifasi dan hubungan personal.

Cara Membuat Kabel UTP RJ45 ( Straight & Cross )

Agar dapat berbagi data dari komputer satu ke komputer yang lain maka diperlukan sebuah media penghubung. Media yang terdapat pada komputer secara umum antara lain kebel lan ( wired ) dan nirkabel ( wireless ).
Untuk menghubungkan komputer dengan menggunakan kabel UTP terdapat dua metode yaitu straight dan cross. Pemasangan secara Straight ( lurus ) adalah pemasangan jaringan komputer yang melalu HUB/switch, sedangkan pemasangan kabel UTP cross adalah pemasanga jaringan yang langsung di tujukan dari komputer ke komputer tanpa menggunakan HUB/switch. Dalam perakitan kabel UTP kita harus mempersiapkan alat dan perlengkapanya yaitu tang crimping, konektor RJ45 dan kabel UTP.
1.        Jenis lurus /straight biasa digunakan untuk menghubungkan komputer dengan hub / switch hub Urutan pemasangan :

Tipe Straight Standar A
1.
Hijau Putih
Hijau Putih
2.
Hijau
Hijau
3.
Orange Putih
Orange Putih
4.
Biru
Biru
5.
Biru Putih
Biru Putih
6.
Orange
Orange
7.
Coklat Putih
Coklat Putih
8.
Coklat
Coklat


Tipe Stright Standar B
1.
Putih Kuning
Putih Kuning
2.
Kuning
Kuning
3.
Putih Hijau
Putih Hijau
4.
Biru
Biru
5.
Biru Putih
Biru Putih
6.
Hijau
Hijau
7.
Putih Coklat
Putih Coklat
8.
Coklat
Coklat

2.       Jenis silang / cross. Jenis ini dugunakan untu mengabungkan dua perangkat yang sama. Ciri cirri kabel tipe ini, salah satu ujung dipasang dengan Standar A dan ujung yang lain dipasang dengan standar B.

Kabel Silang Cross.
1.
Putih Hijau
Putih orange
2.
Hijau
Orange
3.
Putih Orange
Putih Hijau
4.
Biru
Biru
5.
Putih Biru
Putih Biru
6.
Orange
Hijau
7.
Putih Coklat
Putih Coklat
8.
Coklat
Coklat

                Setelah kita Grape kabel secara benar selanjutnya kita lakukan pengujian. Untuk melakukan pengujian kita bias menggunakan alat LAN Tester. Semoga Bermanfaat....